About Me

My photo
Surabaya,15 February 1995 Moeslim person with full of talent

Wednesday, May 18, 2011

Kronologi #2

Pagi menjadi malam,mungkin sesuatu yang aneh didengar,namun buat balita seusiaku itu bukan hal yang mustahil,pagi yang seharusnya menjadi awal yang cerah dengan lipatan awan yang terbentuk dengan datangnya mentari menjadi awal bagi ku untuk mulai mengantuk seolah kerja malam, memang kerja malam karena hampir setiap balita seusiaku memiliki perputaran jam yang mengakibatkan malam jadi aktivitas,di malam itu balita seusiaku masih menangis bak petir yang menghujam ibuku,memang sangat merepotkan.

Namun hari berselang dan bulan kosong mulai terisi,kegiatan malam berubah menjadi kenakalan siang, di terik panasnya malang namun dengan suhu yang termasuk menusuk lapisan kulit ari aku mulai sibuk dengan imajinasiku sendiri mengunci ibu diluar dari dalam rumah,ibu sangat panik karena di halaman belakang memiliki sumur tua,ibu langsung mengejar ku yang lari kebelakang,gang samping yang sempit dilewatinya dan menahan tangaku dari ,luar sembari berteriak "tolong! tolong !" ibu berteriak dari samping berharap bala bantuan segera datang ketika aku dalam bahaya,akhirnya aku menyerah dan berlari ke arah depan dan membukakan pintu sembari berkata 'dobol'!

foto balita nakal itu

Kronologi #1

Surabaya,15 Februari 1995.
Hari ini mungkin bukan hari yang bersejarah untuk orang banyak,hari berkabut dengan cahaya redup yang menenangkan hati,merdunya kicauan burung,gaduhya pesawat dengan rel dan gerbongnya di senja hari itu pun telah mengawali sejarahku,tangisan pertamaku pada senja itu menendai lengkapnya keluarga, karena kelahiran bayi laki-laki mungil belum berdosa dengan tidak lebih dari 3 kilogram berat tubuhnya,kaki mungil bak daun muda,telapak tangan menggenggam menandakan siap bertarung di kemudian hari.Kelahiranku menggemparkan Rumah Sakit, RSAL tepatnya, Rumah Sakit Angkatan Laut Dr.Ramlan Surabaya menjadi gaduh dengan raungan calon ibu yang rela menghabiskan seluruh tenaganya dengan taruhan nyawa untuk menyelamatkan titipan Illahi dengan pilihan Hidup atau Mati.

Di sini nih !


Adzan dikumandangkan oleh sang kakek ditelinga mungil ku itu, seharusnya ayah yang mengumandangkannya,namun karena terhambat dijalan dengan kerumunan mesin ber-roda,asap yang menyesakkan dada,hingga ecek ecek pengamen yang mengais-ngais di jalanan,kemudian kedatangan ayah di Rumah Sakit bersejarah itu, bukan dengan tangan kosong,melainkan ayah membawakanku Muhammad Tajuddin Zain,"apa itu ?" ibuku bertanya ,lalu ayah menjawab itu yang kamu maksud bukanlah itu,tapi ini anak kita.

Berawal dari situlah hidupku,hidup sebagai anak pertama,sebagai anak yang membuktikan lengkapnya sebuah keluarga,saat usiaku 2-3 bulan aku tinggal di Surabaya,di tempat nenek dari keluarga ibu,pernah ada pengalaman menarik yang mungkin aneh untuk di dengar,menurut ahli kesehatan, bayi dengan usia tersebut sangat baik bila di jemur di pagi hari dengan silau sang surya berupa sumber energi yang maha dahsyatnya diciptakan Allah yang mahakuasa.Maka ibu meminta adiknya untuk menjagaku selagi di jemur dengan harapan mendapat vitamin D,celakanya aku di tinggal bermain oleh adiknya ibu atau biasa di sebut om,hingga kulitku yang lembut itu menjadi merah hangat.

Tiga bulan lamanya aku tinggal disana,namun sudah saatnya aku pindah ke malang sebab orangtuaku yang bekerja sebagai salesman di perusahaan swasta "PT.AAM" yang sekarang memiliki cabang di seluruh indonesia itulah aku dipindah,disana aku menjadi layaknya balita balita lainnya yang sedikit nakal dengan keanehan keanehanya tersendiri,selang waktu hingga ulang tahun pertama, aku yang sekarang berusia satu tahun menjadi balita yang nakal sewajarnya balita,aku senang memukuli temannya,menggangu ayah yang sedang mencuci motor,hingga mengencingi bibi pembantu yang membantu di rumah mereka.

look at me ,..




to be continued ......