About Me

My photo
Surabaya,15 February 1995 Moeslim person with full of talent

Sunday, April 29, 2012

Virus Merah Jambu, Berbahayakah? (Re-post)

Menyikapi kegalauan-kegalauan ku sendiri,aku mencoba nge-post kembali artikel yang pernah ku buat 2 tahun yang lalu,tanpa mengubah kata-kata ku sedikitpun,

semoga berguna yaa sahabat :D

Virus Merah Jambu, Berbahayakah?


by Muhammad Tajuddin Zain on Saturday, 23 January 2010 at 13:05 ·




Artikel ini adalah artikel khusus, untuk mereka yang ingin tahu mengenai VMJ (Virus Merah Jambu), serta cara menyikapinya.

Sebenarnya mau ngepost artikel ini dari sejak lama, tapi menunggu saya bisa mengamalkan isi artikel ini dulu. Baru saya post dan bagi-bagi ke pembaca semuanya. Oke, kali in saya akan membahas mengenai Virus Merah Jambu (VMJ). Apa itu VMJ? VMJ ini adalah sebuah istilah untuk menamai suatu rasa atau percikan rasa suka, cinta, sayang (atau apapun itulah namanya) yang "sedikit lebih" kepada lawan jenis. VMJ ini ngetop banget nih di kalangan remaja, khususnya pelajar apalagi. Ga percaya? Liat aja tuh di TV-TV sinetron atau layar teenlit isinya tentang cinta semua. Apa ga bosen?T-T

Banyak teman-teman yang bertanya bagaimana sih mengatasi atau menyikapi hal ini? Bagaimana bila kita terserang VMJ? Oke, TV lagi-lagi memberikan solusinya dengan cara "tembak-tembakan" (bukan tembak pake pistol, tapi "nembak menyatakan perasaan") dan "katakan cinta." Luar biasa sekali solusinya. Ibaratnya, kalo kita kena VMJ, ada solusi praktis, yaitu "tembak aja!!"

Hmm…. Nih, ya. Indonesia itu mayoritas muslim kan. Liat dong QS. Al Isra’ : 32. Al Isra’ surat ke-17. Allah berfirman yang artinya "Dan janganlah mendekati zina", nah loh! Manusia itu emang deh suka bikin aturan sendiri, maen tembak menembak aja. Di Quran ga ada tuh aturan kaya gitu.

Nah, sekarang sudah tahu kan mana yang benar? Oke, selanjutnya terserah pembaca mau memilih jalan yang mana. Tugas saya hanya menyampaikan dan saya sudah sampaikan. The choice is yours.

Nah, saya ga akan sekejam itu hanya memberikan dalil tapi ga memberikan solusi. Oke, sekarang kasusnya semakin bertambah rumit. Kenapa? Gimana kalo gini : "Saya tahu dan saya malah hafal dengan dalil tersebut. Loe mah enak din! Cuma ngomong doang, orang itu kalo udah jatuh cinta, susah buat ngelaksanain dalil kaya gitu! Susah jaga komitmennya. Emang loe kira gampang? Terus kita harus bagaimana? Saya juga takut kalau VMJ ini mendekatkan kita pada apa yang namanya zina. Lalu apa sikap yang harus kita ambil?"

Oke, oke, Bang! Saya ngerti kok. Asal tahu aja, untuk merilis artikel ini (jawaban dari pertanyaan teman-teman dan pertanyaan dari dalam diri saya sendiri tentang VMJ), itu saya pending dan makan waktu beberapa bulan. Karena memang sulit sekali untuk mengatasi hal ini.

Ciri orang yang terkena VMJ, biasanya akan selalu teringat dengan seorang ikhwan / akhwat yang disukai, betul? Nah, obat pertama buat para sahabatku, izinkan saya lemparkan 4 pertanyaan.

4 Pertanyaan Pamungkas Buat yang Kena VMJ

"Oke, saya tidak akan berbelit-belit mendefinisikan apa itu cinta, karena cinta itu hanya bisa kita rasakan, dan akan pusing bila dibuat jadi penjelasan kata-kata. InsyaAllah itu wajar sahabatku. Tapi izinkan saya bertanya 3 pertanyaan saja."

"Pertama, apakah engkau mencintai Allah ? Berapa kali kamu mengingat Allah? Merindukan Allah? Ingin bertemu denganNya? Bila iya engkau mencintai Allah, apakah kau sudah menuruti semua perintahNya? Apa engkau sudah shalat tepat waktu, infaq di jalanNya, dan mengamalkan Quran?"

"Kedua, apakah kamu mencintai rasulmu?" Lantas berapa kali kamu mengingat ajaran rasulullah Muhammad? Apakah kamu ingin bertemu dengannya? Apakah kamu ingin berpelukan dengannya? Apakah engkau yakin sudah melaksanakan sunnahnya? Sudahkah engkau shalat dhuha? Sudahkah engkau tahajud? Mengikuti sunnahnya, baik perkataan maupun perbuatan?"

"Ketiga, apakah engkau mencintai orang tuamu?" Lantas apakah kau sudah berusaha untuk membalas jasa orang tua? Apakah engkau selalu teringat pada orang tua? Apakah selalu teringat pada jasa-jasanya yang tak kenal lelah memberi nafkah dan mengurusmu sampai sekarang?" (Asal tahu aja, jasa orang tua ga pernah bisa dibalas, terutama ibu)

Pertanyaan terakhir, "Apakah engkau selalu terbayang oleh ikhwan/akhwat itu? Ingin selalu bersamanya? Ingin bertemu dengannya? Deg-degan bertemu dengannya? Ingin menatap mukanya?"

Nah sekarang, urutkan prioritas cinta kamu, sobat….. Kamu boleh aja cinta sama si ikhwan atau akhwat itu, menjawab "ya!" pertanyaan terakhir, tapi dengan satu catatan, 3 pertanyaan sebelumnya harus kamu jawab dengan jawaban "Ya!" dengan lantang!

Tidak Harus Dihilangkan

Buat kebanyakan orang, hopeless juga kalau misalkan 3 pertanyaan terakhir harus dijawab semua dengan jawaban "Ya!". Ada yang bertanya, "Keburu tua dong! Ilmu Islam itu kan luas, sementara jasa orang tua tidak akan pernah terbalas!"

Betul sekali. Pinter deh.

"Lantas bagaimana? Apakah kita harus menghilangkan rasa ini?"

Tidak juga. Setahu saya rasa ini adalah anugerah yang indah sekali. VMJ ini adalah rahmat dan pelajaran buat kita. Ingat saja, rasa suka atau mengagumi seseorang selama masih dalam batas kewajaran dan membuat kita memuji Allah itu tidak dilarang loh! Yang menentukan dosa tidaknya itu cara kita menyikapinya.

Cara Menyikapinya?

Iya! Cara menyikapinya ini yang sebenarnya penting. Serius! Kita tidak harus menghilangkannya atau membunuh perasaan kita sendiri. Ada cara yang jauh lebih baik dan lebih indah.

Lalu bagaimana? Gampang kok. Ada catatan untuk jawaban pertanyaan terakhir, bila kita menjawab "Ya!" Allah akan bangga, Rasul akan tersenyum senang, dan orang tua pasti akan bahagia. Intinya, semua rido deh!

Ini skema cara menyikapi VMJ yang benar :

VMJ Masuk ke hati –> Puasa, Shalat Tahajjud, memperbanyak amalan sunnah, memperbanyak baca Quran, menjaga pandangan, minta petunjuk dan jodoh yang shaleh dan shalehah (boleh juga berdoa minta si "dia" dijadikan jodoh kita kelak, tapi Islam sendiri memberikan kriteria jodoh yang baik loh) –> Menunggu waktu yang tepat datang –> Ta’aruf –> Melamar –> Pernikahan –> Keluarga yang Sakinah, Mawadah, Wa Rahmah

Nah, kalau misalkan berdoa si "dia" ingin didoakan biar berjodoh dengan kita, pastikan bahwa : Bagus Agamanya, Rupawan, Hartawan (materinya cukup), dan punya Nasab (keturunan) yang baik, dan yang paling dipentingkan Islam itu Agamanya!

Oke, sekrang kita kaji bila VMJ disikapi dengan sikap yang salah :

VMJ Masuk ke hati –> Menyatakan perasaan (tembak) –> Pacaran –> Masih sekolah, belum punya biaya, belum kerja –> Meneruskan pacaran –> Bosan / Putus –> Tidak jadi menikah

VMJ Masuk ke hati –> Menyatakan perasaan (tembak) –> Pacaran –> Masih sekolah, belum punya biaya, belum kerja –> Meneruskan pacaran –> Semakin dekat dengan zina –> tidak kunjung menikah –> Berzina –> Menikah dengan titel MBA (Married By Accident).

Saya yakin, teman-teman bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, Mana yang mendatangkan pahala, dan mana yang mendatangkan dosa. Tidak selamanya VMJ itu berbahaya, dan juga tidak selamanya VMJ itu menyenangkan, semua itu bergantung pada cara kita menyikapinya, untuk menjaga VMJ itu tumbuh dalam koridor-koridor yang benar sesuai ajaran Islam.

Oke, kawan. Sekian dari saya, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan. Masukannya saya tunggu ya…^^

Salam Sukses! okeh !!

end of post

nb:


lindungi dan jaga iman hamba
Amin

Thursday, April 26, 2012

lens flare (first try)


give your comment, ok !

kehilangan kesempatan

terlelap bukan mudah
meski sekejap terasa nyaman
hingga pejaman mata diandalkan
kelopak...lensa...iris...pupil..

mereka tahu bagaimana bekerja
tapi nyenyak bukan pilihan
bukan yang terbaik untuk lari
saat semua terlihat jelas

nirwana terpancar aurora
biru. . . . .
nila. . .
samar samar. .
kemudian hilang. .

kemana ....?
sungguh pertanyaan wajar
namun sepihak menyimpan sejuta perasaan tulus
dan sisi lainnya figuran mencampakan aktor utama
meneriaki inisial yang sama
inisial ku
inisial nya

biar selimut tertiup
aku tertidur terlebih dahulu
tanpa harus menyaksikan dia tertidur

Friday, April 6, 2012

Gimana sih mainin vibra di vokal ?

Buat yang ngga tau apa itu vibra,vibra itu getaran,kalo divokal ya berarti getaran gelombang suara,nah biasanya vibra ini modal awal penyanyi, selain suara yang bagus kita juga butuh vibra.



Vibra,kalian tau getaran vibra itu getaran yang didapat waktu kita mengeluarkan suara,jadi ternyata vibra itu natural,but naturally does'n meant easy

simple nya gini,waktu kita nafas secara otomatis pita suara akan terbuka dan udara yang keluar dan masuk pasti menghasilkan getaran suara meski cuma "hhhhhh" karena pada dasarnya pita suara itu tipis dan setiap getaran yang dihasilkan akan menimbulkan suara,coba apa bisa kalian tarik nafas melalui tenggorokan tanpa mengeluarkan suara ? iya sih bisa kalau diatur,tapi alaminya pasti bersuara,

sedangkan waktu nyanyi pita suara akan menyempit dan merapat,sehingga suara yang dihasilkan lebih bersar frekuensinya,tapi sekarang coba pegang leher/epiglotis /jakun kalian
coba huruf-huruf seperti S, SH, F dijamin tenggorokan kalian ngga ada getarannya..
tapi coba kalau huruf-huruf G, K, NG, atau AAAAA ada getarannya kan ? itu proses awal vibrasi

foto:tenggorokan,dan bagian-bagian lain yang digunakan untuk latihan vokal dan vibra

secara umum tujuan vibrasi pada saat menyanyi itu untuk:
1.ekspresi diri,secara emosianal ini pasti sangat berarti
2. memudahkan untuk mencapai nada2 tinggi (secara teknik)

gimana sih ngelatihnya ?
ini ada beberapa cara dasar,dari beberapa sumber:
1. Relaks, usahakan jangan dipaksa
2. Nyanyikan nada dengan benar dengan nada tinggi dan full power
3. Rasakan udara yang mengalir dari dalam ke luar/ pita suara
4. Rasakan getarannya
5. Fokus dan coba untuk mendapatkan vibrasi tersebut pada nyanyian secara natural,jangan dibuat-buat seperti menggerakkan bagian tenggorokan kita hingga bergerak secara berlebihan,hal ini akan menguras energi dan membuat suara tidak stabil/tidak jelas tone nya
6. Kalau udah terasa vibrasinya,baru boleh gerakkan bagian dalam tenggorokan dengan seperlunya secara alami buat getaran getaran yang mengejutkan tapi ingat,jangan dipaksa
7. Ingat vibrasi yang baik adalah vibrasi yang secara natural terbentuk dengan getaran yang stabil.

Latih pelan-pelan pada lagu-lagu yang benar pas buat pemula,
kemudian coba eksplore

Sepuluh Alasan (SALAH) Untuk Tidak Memakai Jilbab


1. Saya belum benar-benar yakin akan fungsi/kegunaan jilbab
Kami kemudian menanyakan dua pertanyaan kepada saudari ini; Pertama, apakah ia benar-benar percaya dan mengakui kebenaran agama Islam? Dengan alami ia berkata, Ya, sambil kemudian mengucap Laa Ilaa ha Illallah! Yang menunjukkan ia taat pada aqidahnya dan Muhamma dan rasullullah! Yang menyatakan ia taat pada syariahnya. Dengan begitu ia yakin akan Islam beserta seluruh hukumnya. Kedua, kami menanyakan; Bukankah memakai jilbab termasuk hukum dalam Islam? Apabila saudari ini jujur dan dan tulus dalam ke-Islamannya, ia akan berkata; Ya, itu adalah sebagian dari hukum Islam yang tertera di Al-Quran suci dan merupakan sunnah Rasulullah SAWW yang suci. Jadi kesimpulannya disini, apabila saudari ini percaya akan Islam dan meyakininya, mengapa ia tidak melaksanakan hukum dan perintahnya?
2. Saya yakin akan pentingnya jilbab namun Ibu saya melarangnya, dan apabila saya melanggar ibu, saya akan masuk neraka.
Yang telah menjawab hal ini adalah ciptaan Allah Azza wa Jalla termulia, Rasulullah SAWW dalam nasihatnya yang sangat bijaksana; “Tiada kepatuhan kepada suatu ciptaan diatas kepatuhan kepada Allah SWT.” (Ahmad) Sesungguhnya, status orangtua dalam Islam, menempati posisi yang sangat tinggi dan terhormat. Dalam sebuah ayat
disebutkan; “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang Ibu Bapak . . ” (QS. An-Nisa:36). Kepatuhan terhadap orangtua tidak terbatas kecuali dalam satu aspek, yaitu apabila berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah SWT. Allah berfirman; ” dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…(QS. Luqman : 15) Berbuat tidak patuh terhadap orangtua dalam menjalani perintah Allah SWT tidak menyebabkan kita dapat berbuat seenaknya terhadap mereka. Kita tetap harus hormat dan menyayangi mereka sepenuhnya. Allah berfirman di ayat yang sama; “dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. Kesimpulannya, bagaimana mungkin kamu mematuhi ibumu namun melanggar Allah SWT yang menciptakan kamu dan ibumu.
3. Posisi dan lingkungan saya tidak membolehkan saya memakai jilbab.
Saudari ini mungkin satu diantara dua tipe: dia tulus dan jujur, atau sebaliknya, ia seorang penipu yang mengatasnamakan lingkungan pekerjaannya untuk tidak memakai jilbab. Kita akan memulai dengan menjawab tipe dia adalah wanita yang tulus dan jujur. “Apakah anda tidak tidak menyadari saudariku tersayang, bahwa wanita muslim tidak diperbolehkan untuk meninggalkan rumah tanpa menutupi auratnya dengan hijab dan adalah kewajiban bagi setiap muslim untuk mengetahuinya? Apabila engkau, saudariku, menghabiskan banyak waktu dan tenagamu untuk melakukan dan mempelajari berbagai macam hal di dunia ini, bagaimana mungkin engkau dapat sedemikian cerobohnya untuk tidak mempelajari hal-hal yang akan menyelamatkanmu dari kemarahan Allah dan kematianmu?” Bukankah Allah SWT telah berfirman; “maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui (QS An-Nahl : 43). Belajarlah untuk mengetahui hikmah menutup auratmu. Apabila kau harus keluar rumahmu, tutupilah auratmu dengan jilbab, carilah kesenangan Allah SWT daripada kesenangan syetan. Karena kejahatan dapat berawal dari pemandangan yang memabukkan dari seorang wanita.

Saudariku tersayang, apabila kau benar-benar jujur dan tulus dalam menjalani sesuatu dan berusaha, kau akan menemukan ribuan tangan kebaikan siap membantumu, dan Allah SWT akan membuat segala permasalahan mudah untukmu. Bukankah Allah SWT telah berfirman; “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangkanya..”(QS. AtTalaq :2-3). Kedudukan dan kehormatan adalah sesuatu yang ditentukan oleh Allah SWT. Dan tidak bergantung pada kemewahan pakaian yang kita kenakan, warna yang mencolok, dan mengikuti trend yang sedang berlaku. Kehormatan dan kedudukan lebih kepada bersikap patuh pada Allah SWT dan Rasul-Nya SAWW, dan bergantung pada hukum Allah SWT yang murni. Dengarkanlah kalimat Allah; “sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa diantara kamu..”(QS. Al-Hujurat:13).Kesimpulannya, lakukanlah sesuatu dengan mencari kesenangan dan keridhoan Allah SWT, dan berikan harga yang sedikit pada benda-benda mahal yang dapat menjerumuskanmu.
4. Udara di daerah saya amatlah panas dan saya tidak dapat menahannya.
Bagaimana mungkin saya dapat mengatasinya apalagi jika saya memakai jilbab. Allah SWT memberikan perumpamaan dengan mengatakan; “api neraka jahannam itu lebih lebih sangat panas(nya) jikalau mereka mengetahui..”(QS At-Taubah : 81)Bagaimana mungkin kamu dapat membandingkan panas di daerahmu dengan panas di neraka jahannam? Sesungguhnya saudariku, syetan telah mencoba membuat talli besar untuk menarikmud ari panasnya bumi ini kedalam panasnya suasana neraka. Bebaskan dirimu dari jeratannya dan cobalah untuk melihat panasnya matahari sebagai anugerah, bukan kesengsaraan. Apalagi mengingat bahwa intensitas hukuman dari Allah SWT akan jauh lebih berat dari apa yang kau rasakan sekarang di dunia fana ini. Kembalilah pada hukum Allah SWT dan berlindunglah dari hukuman-Nya, sebagaimana tercantum dalam ayat; “mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang mendidih dan nanah”(QS. AN-NABA 78:24-25). Kesimpulannya, surga yang Allah SWT janjikan, penuh dengan cobaan dan ujian. Sementara jalan menuju neraka penuh dengan kesenangan, nafsu dan kenikmatan.
5. Saya takut, bila saya memakai jilbab sekarang, di lain hari saya akan melepasnya kembali, karena saya melihat banyak sekali orang yang begitu.
Kepada saudari itu saya berkata, “apabila semua orang mengaplikasikan logika anda tersebut, mereka akan meninggalkan seluruh kewajibannya pada akhirnya nanti! Mereka akan meninggalkan shalat lima waktu
karena mereka takut tidak dapat melaksanakan satu saja waktu shalat itu. Mereka akan meninggalkan puasa di bulan ramadhan, karena mereka tekut tidak dapat menunaikan satu hari ramadhan saja di bulan puasa, dan seterusnya. Tidakkah kamu melihat bagaimana syetan telah menjebakmu lagi dan memblokade petunju bagimu? Allah SWT menyukai ketaatan yang berkesinambungan walaupun hanya suatu ketaatan yang sangat kecil atau dianjurkan. Lalu bagaimana dengan sesuatu yang benar-benar diwajibkan sebagaimana kewajiban memakai jilbab? Rasulullah SAWW bersabda; “Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah perbuatan mulia yang terus menerus, yang mungkin orang lain anggap kecil.” Mengapa kamu saudariku, tidak melihat alasan mereka yang dibuat-buat untuk menanggalkan kembali jilbab mereka dan menjauhi mereka? Mengapa tidak kau buka tabir kebenaran dan berpegang teguh padanya? Allah SWT sesungguhnya telah berfirman; “maka kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang dimasa itu, dan bagi mereka yang datang di masa kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa”(QS. AL BAQARAH 2:66) Kesimpulannya, apabila kau memgang teguh petunjuk dan merasakan manisnya keimanan, kau tidak akan meninggalkan sekali pun perintah Allah SWT setelah kau melaksanakannya.
6. Apabila saya memakai jilbab, maka jodohku akan sulit, jadi aku akan memakainya nanti setelah menikah.
Saudariku, suami mana pun yang lebih menyukaimu tidak memakai jilbab dan membiarkan auratmu di depan umum, berarti dia tidak mengindahkan hukum dan perintah Allah SWT dan bukanlah suami yang berharga sejak
semula. Dia adalah suami yang tidak memiliki perasaan untuk melindungi dan menjaga perintah Allah SWT, dan jangan pernah berharap tipe suami seperti ini akan menolongmu menjauhi api neraka, apalagi memasuki surga Allah SWT. Sebuah rumah yang dipenuhi dengan ketidak-taatan kepada Allah SWT, akan selalu menghadapi kepedihan dan kemalangan di dunia kini dan bahkan di akhirat nanti. Allah SWT bersabda; “dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”(QS. TAHA 20:124) Pernikahan adalah sebuah pertolongan dan keberkahan dari
Allah SWT kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Berapa banyak wanita yang ternyata menikah sementara mereka yang tidak memakai jilbab tidak?

Apabila kau, saudariku tersayang, mengatakan bahwa ketidak-tertutupanmu kini adalah suatu jalan menuju sesuatu yang murni, asli, yaitu pernikahan. Tidak ada ketertutupan. Saudariku, suatu tujuan yang murni, tidak akan tercapai melalui jalan yang tidak murni dan kotor dalam Islam. Apabila tujuannya bersih dan murni, serta terhormat, maka jalan menuju kesana pastilah harus dicapai dengan bersih dan murni pula. Dalam syariat Islam kita menyebutnya : Alat atau jalan untuk mencapai sesuatu, tergantung dari peraturan yang ada untuk mencapai tujuan tersebut. Kesimpulannya, tidak ada keberkahan dari suatu perkawinan yang didasari oleh dosa dan kebodohan.
7. Saya tidak memakai jilbab berdasarkan perkataan Allah SWT : “dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”(QS.Ad-Dhuhaa 93: 11).
Bagaimana mungkin saya menutupi anugerah Allah berupa kulit mulus dan rambutku yang indah? Jadi saudari kita ini mengacu pada Kitab Allah selama itu mendukung kepentingannya dan pemahamannya sendiri ! ia meninggalkan tafsir sesungguhnya dibelakang ayat itu apabila hal itu tidak menyenangkannya. Apabila yang saya katakan ini salah, mengapa saudari kita ini tidak mengikuti ayat : “janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang nampak daripadanya”(QS An-Nur 24: 31] dan sabda Allah SWT: “katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin; hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya..” (QS Al-Ahzab 33:59). Dengan pernyataan darimu itu, saudariku, engkau telah membuat syariah sendiri bagi dirimu, yang sesungguhnya telah dilarang oleh Allah SWT, yang disebut at-tabarruj dan as-sufoor. Berkah terbesar dari Allah SWT bagi kita adalah iman dan hidayah, yang diantaranya adalah menggunakan hijab. Mengapa kamu tidak mempelajari dan menelaah anugerah terbesar bagimu ini? Kesimpulannya, apakah ada anugerah dan pertolongan terhadap wanita yang lebih besar daripada petunjuk dan hijab?
8. Saya tahu bahwa jilbab adalah kewajiban, tapi saya akan memakainya bila saya sudah merasa terpanggil dan diberi petunjuk oleh-Nya.
Saya bertanya kepada saudariku ini, rencana atau langkah apa yang ia lakukan selama menunggu hidayah, petunjuk dari Allah SWT seperti yang dia katakan? Kita mengetahui bahwa Allah SWT dalam kalimat-kalimat bijak-Nya menciptakan sebab atau cara untuk segala sesuatu. Itulah mengapa orang yang sakit menelan sebutir obat untuk menjadi sehat, dan sebagainya. Apakah saudariku ini telah dengan seluruh keseriusan dan usahanya mencari petunjuk sesungguhnya dengan segala ketulusannya, berdoa, sebagaimana dalam surah Al-Fatihah 1:6 “Tunjukilah kami jalan yang lurus” serta berkumpul mencari pengetahuan kepada muslimah-muslimah lain yang lebih taat dan yang menurutnya telah diberi petunjuk dengan menggunakan jilbab? Kesimpulannya, apabila saudariku ini benar-benar serius dalam mencari atau pun menunggu petunjuk dari Allah SWT, dia pastilah akan melakukan jalan-jalan menuju pencariannya itu.
9. Belum waktunya bagi saya. Saya masih terlalu muda untuk memakainya.
Saya pasti akan memakainya nanti seiring dengan penambahan umur dan setelah saya pergi haji. Malaikat kematian, saudariku, mengunjungi dan menunggu di pintumu kapan saja Allah SWT berkehendak. Sayangnya, saudariku, kematian tidak mendiskriminasi antara tua dan muda dan ia mungkin saja datang disaat kau masih dalam keadaan penuh dosa dan ketidaksiapan Allah SWT bersabda; “tiap umat mepunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (QS Al-An’aam 7:34] saudariku tersayang, kau harus berlomba-lomba dalam kepatuhan pada Allah SWT; “berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumu..”(QS Al-Hadid 57:21) saudariku, jangan melupakan Allah SWT atau Ia akan melupakanmu di dunia ini dan selanjutnya. Kau melupakan jiwamu sendiri dengan tidak memenuhi hak jiwamu untuk mematuhi-Nya. Allah mengatakan tentang orang-orang yang munafik, “dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri” (QS Al-Hashr 59: 19) saudariku, memakai jilbab di usiamu yang muda, akan memudahkanmu. Karena Allah SWT akan menanyakanmu akan waktu yang kau habiskan semasa mudamu, dan setiap waktu dalam hidupmu di hari pembalasan nanti.Kesimpulannya, berhentilah menetapkan kegiatanmu dimasa datang, karena tidak seorang pun yang dapat menjamin kehidupannya hingga esok hari.
10. Saya takut, bila saya memakai jilbab, saya akan di-cap dan digolongkan dalam kelompok tertentu!
Saya benci pengelompokan!Saudariku, hanya ada dua kelompok dalam Islam. Dan keduanya disebutkan dalam Kitabullah. Kelompok pertama adalah kelompok / tentara Allah (Hizbullah) yang diberikan pada mereka kemenangan, karena kepatuhan mereka. Dan kelompok kedua adalah kelompok syetan yang terkutuk (hizbush-shaitan) yang selalu melanggar Allah SWT. Apabila kau, saudariku, memegang teguh perintah Allah SWT, dan ternyata disekelilingmu adalah saudara-saudaramu yang memakai jilbab, kau tetap akan dimasukkan dalam kelompok Allah SWT. Namun apabila kau memperindah nafsu dan egomu, kau akan mengendarai kendaraan Syetan, seburuk-buruknya teman.

KESIMPULAN
Tubuhmu, dipertontonkan di pasar para syetan dan merayu hati para pria. Model rambut, pakaian ketat yang mempertontonkan setiap detail tubuhmu, pakaian-pakaian pendek yang menunjukkan keindahan kakimu, dan semua yang dapat membangkitkan amarah Allah SWT dan menyenangkan syetan. Setiap waktumu yang kau habiskan dalam kondisi ini, akan terus semakin menjauhkanmu dari Allah SWT dan semakin membawamu lebih dekat pada syetan. Setiap waktu kutukan dan kemarahan menuju kepadamu dari surga hingga kau bertaubat. Setiap hari membawamu semakin dekat kepada kematian. “tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain dari kesenangan yang memperdayakan”(QS Ali `Imran 3:185). Naikilah kereta untuk mengejar ketinggalan, saudariku, sebelum kereta itu melewati stasiunmu. Renungkan secara mendalam, saudariku, apa yang terjadi hari ini sebelum esok datang. Pikirkan tentang hal ini, saudariku, sekarang, sebelum semuanya terlambat !

Oleh : Dr. Huwayda Ismaeel (Diterjemahkan dari artikel berbahasa Inggris) disadur dari http://murattalkeren.blogspot.com

dikutip dari : http://ceritateladan.com/2012/01/sepuluh-alasan-salah-untuk-tidak-memakai-jilbab/

Kuasailah Harta, Jangan Dikuasai!

HAMPIR setiap orang berharap memiliki harta yang berlimpah. Apalagi di zaman semua serba uang. Semua kebutuhan dan keinginan harus diperoleh dengan uang.

Sayangnya orang banyak lupa, gara-gara harta, tidak sedikit yang nestapa. Lihatlah di negara-negara berteknologi maju dan melimpah materi, justru merebak empat penyakit akibat stres: jantung, kanker, radang sendi, dan pernapasan. Inilah gambaran nestapa peradaban materi. Harta yang dicari dan dibangga-banggakan ternyata membawa sengsara. Tak bisa menjamin hidup bahagia.

Agar harta tak sia-sia, kita harus bijak menggunakannya. Jika tidak, kita sama saja lepas dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau. Miskin menderita, kaya pun sengsara.

Nah, bagaimana seharusnya kita menyikapi harta benda ini?

Orientasi Tauhid

Apa orientasi dasar hidup kita? Bagaimana kita memandang materi yang kita cari dan kita punyai? Untuk apa semua harta yang kita miliki?

Banyak orang, tanpa sadar, belum memiliki orientasi dasar yang benar terhadap harta. Cara pandangnya kabur, terombang-ambing oleh situasi dan kondisi.

Cara pandang seseorang terhadap harta menunjukkan lurus tidaknya orientasi hidupnya. Seorang yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan harta menunjukkan orientasi dasarnya adalah kekayaan. Ia menjadikan harta itu sebagai tujuan tertinggi. Sehingga ia rela mengorbankan waktu, kejujuran, dan harga diri demi mendapatkan kekayaan.

Bahkan, berdoanya kepada Tuhan pun tidak ada yang diminta kecuali harta dunia. Nasib di akhirat pun terabaikan. Inilah yang disyinyalir oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Firman-Nya:

فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُواْ اللّهَ كَذِكْرِكُمْ آبَاءكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْراً فَمِنَ النَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الآخِرَةِ مِنْ خَلاَقٍ

Maka di antara manusia ada orang yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”; dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.” (Al Baqarah [2]: 200)

Jika itu yang dilakukan, tidak perlu menunggu di akhirat, di dunia pun pasti akan menuai banyak masalah. Ia telah menebar energi negatif. Dan siapa yang menebar angin, ia pasti menuai badai.

Niat dan tindakan yang tidak benar akan berbuah pahit. Konflik dengan keluarga dan kolega, berurusan dengan hukum, sampai ancaman pembunuhan dari mereka yang merasa dizalimi.

Cara-cara seperti itu jelas tidak mengundang berkah dan ridha Allah Ta’ala. Mungkin bisa saja ia berkelit dari jeratan hukum karena kelicinannya. Tapi, tanpa rahmat Allah Ta’ala, kehidupannya tak akan berkah.

Seorang yang telah bersyahadat mestinya menjadikan tauhid sebagai orientasi dasar dalam hidupnya dan menjadikan ridha Allah Ta’ala sebagai tujuan hidupnya. Adapun harta hanya menjadi alat, bukan tujuan. Maka ia akan menggunakan harta sebesar-besarnya untuk mencapai tujuan mulia itu.

Bernilai Ibadah

Bekerja mencari harta, bila berorientasi benar, bisa memuliakan kita. Meski bekerja terlihat hanya sebagai amalan dunia, tapi jika berbingkai tauhid, semuanya menjadi bernilai ibadah.

Di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, ada anak muda yang kuat dan perkasa. Suatu hari, pagi-pagi sekali, ia sudah keluar rumah untuk bekerja mencari harta.

Kemudian ada orang yang berkomentar, “Kasihan sekali orang itu. Andai kata masa mudanya serta kekuatannya digunakan untuk fi sabilillah, alangkah baiknya.”

Mendengar komentar itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun meluruskannya. Kata beliau,”Janganlah kamu mengatakan begitu. Sebab kalau keluarnya orang itu dari rumah untuk bekerja demi mengusahakan kehidupan anaknya yang masih kecil, maka ia telah berusaha fi sabilillah. Jika ia bekerja untuk dirinya sendiri agar tidak sampai meminta-minta pada orang lain, itu pun fi sabilillah. Tetapi bila ia bekerja karena untuk berpamer atau untuk bermegah-megahan maka itu fi sabilisy syaithan (karena mengikuti jalan setan).” (Hadits Riwayat Thabrani).

Dengan semangat fi sabilillah harta menjadi berkah. Harta akan mendatangkan kebaikan karena di sana ada rahmat Allah Ta’ala. Kalau ada kelebihan, insya Allah, bukan untuk kesombongan dan bermegahan, tetapi untuk diberikan kepada orang lain sebagai zakat, infak, dan sedekah. Harta yang baik adalah harta yang ada di tangan orang yang baik, yang digunakan untuk beramal shaleh.

Para Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada juga yang berharta banyak. Salah seorang di antaranya adalah Abdurrahman bin Auf. Dia pernah menyedekahkan 700 ekor unta beserta muatannya berupa kebutuhan pokok dan barang perniagaan kepada kaum Muslim. Ia juga pernah membeli tanah senilai 40 ribu dinar atau setara Rp 55 miliar untuk dibagi-bagikan kepada para istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan fakir miskin. Ia juga pernah menginvestasikan tak kurang 500 ekor kuda perang dan 1.500 ekor unta untuk jihad fi sabilillah.

Ketika wafat ia pun masih sempat mewasiatkan 50 ribu dinar untuk diberikan kepada veteran perang Badar. Masing-masing pahlawan mendapat jatah 400 dinar atau setara Rp 560 juta.

Tidak semestinya kelebihan harta menghalangi kita untuk meraih ridha Allah Ta’ala. Harta yang dicari dengan jalan tidak halal jelas hanya akan mempersulit perjalanan menuju Allah Ta’ala. Harta yang dicari dengan jalan halal tetapi belum digunakan di jalan Allah, juga masih belum bernilai di sisi-Nya.

Harta yang telah disedekahkan di jalan Allah Ta’ala, itulah investasi abadi yang akan dilipatgandakan balasannya oleh Allah Ta’ala. Sementara harta yang tersimpan, saat maut menjemput, pasti akan kita tinggalkan di dunia ini. Hanya amal yang akan menyertai kita menghadap Allah Ta’ala kelak.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdabda, ”Ada tiga perkara yang mengikuti mayit sesudah wafatnya, yaitu keluarganya, hartanya, dan amalnya. Yang dua kembali dan yang satu tinggal bersamanya. Yang pulang kembali adalah keluarga dan hartanya, sedangkan yang tinggal bersamanya adalah amalnya.”(HR Bukhari dan Muslim).

Zuhud Sejati

Banyak orang kaya yang merasa seolah-olah menguasai harta, padahal dialah yang dikuasai harta. Orang yang menjadikan harta sebagai tujuan dan melakukan segala cara untuk mendapatkannya adalah orang yang telah diperbudak oleh harta dan kesenangan dunia.

Seorang yang punya orientasi dasar tauhid dan istiqamah dengan prinsipnya, akan memiliki mental yang tercerahkan. Kaya bukan semata pada harta, tetapi pada hati. Rasa berkecukupanlah yang membuat orang bisa berdaya memberi dan berbagi.

Sebaliknya, seseorang yang secara materi kaya, tetapi mentalnya masih berkekurangan dan tamak, tak akan mampu mengeluarkan hartanya di jalan Allah Ta’ala. Ia malah ingin menyimpan sebanyak-banyaknya lagi. Mengambil dan mengambil. Orang demikian telah diperalat oleh hartanya.

Seorang yang bertauhid, hanya menjadi hamba Allah Ta’ala, bukan hamba selain-Nya. Ia hanya rela dikuasai oleh Allah Ta’ala, bukan selain-Nya. Orang seperti Abdurrahman bin Auf mampu memberikan hartanya sampai sekian banyak bukan karena ia kaya raya, tetapi karena ia mampu menguasai hartanya.

Sehingga, meski kaya raya, penampilan Abdurrahman bin Auf tetap sederhana. Ia tidak menyombongkan diri. Pakaiannya sama dengan pakaian pelayannya. Di badannya ada dua puluh bekas luka perang. Cacat pincang dan giginya yang rontok sehingga berakibat cadel, adalah tanda jasa di perang itu.

Harta seharusnya hanya menempel di tangan saja, bukan di pikiran, apalagi di hatinya. Itulah zuhud. Zuhud bukan karena tidak ada harta tetapi karena idealisme tauhidnya. Orang seperti inilah yang akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat sebagaimana doa yang senantiasa kita panjatkan kepada Allah Ta’ala yang termaktub dalam Al Baqarah [2]: 201.

وِمِنْهُم مَّن يَقُولُ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” Wallahu a’lam bish-shawab.*

Sumber: Hidayatullah.Com

dikutip dari : http://ceritateladan.com/2012/03/kuasailah-harta-jangan-dikuasai/#more-1196

Wednesday, April 4, 2012

Cctv as a real life



tau alasan kenapa aku posting ginian,
karena beberapa minggu yang lalu ,setelah nonton film Diary Of Wimpy Kid "Rodrick rules" aku dikejutkan kata-kata ,semua acara yang ada di Televisi adalah palsu "fake" jadi acara-acara yang di tonton di TV itu fake ,sedangkan yang nyata adalah ketika kita melihat kedalam layar dan dilayar tersebut muncul keseharian orang-orang yang nyata,
apa itu ?
Cctv, ya cctv yang dimaksud,soalnya bener-bener nunjukin ini loh real life
jadi aku putuskan untuk nge-post ginian,karena ini real life
dan karena rekaman ini juga bukti

Tuesday, April 3, 2012

hanya satelit

siapa yang sadar akan saturnus
satu-satunya ber satelit indah. . .
hanya berimbaskan rasa kagum
aku beralasan. .
alasan yang kugunakan untuk memilikimu

persiapkan hatimu. . .
kosongkan satu ruang untukku mengorbit
orbital yang sesuai pintamu
hanya saja jejak para satelit sebelumnya jelas membekas. . .
tanda ketidak setiaanmu

tapi ini semua tidak bisa ditahan
bodohnya perasaan ini
bertahan setahun tanpa terungkap
ketahuilah itu. . .

Sunday, April 1, 2012

Mengingatnya adalah warna-warni pelangi. Euforia hujan. Kerlap-kerlip bintang. Hamparan surga.

Aku ingin bilang, dengan setulusnya. Dengan sebenar-benarnya. Hingga kurasa pepohonan akan menaungi semuanya. Malam hening untuk mendengarkan. Bintang berhenti bercerita…

Aku rindu
(4/15/11-untukmu dari dulu sampai sekarang;tetap ada untuk ada)
by aulia kurnia fajar  a.k.afrxs
mewkili perasan kini